Senin, 11 Agustus 2014

Laju Xiaomi yang bak Meteor

Membaca Laju Xiaomi

Negara produsen sekaligus konsumen beras terbesar di dunia, China, kini sedang memberi makan dari segi yang lain kepada dunia. Mulus, responsif, dan tidak mahal, Xiaomi (yang berarti beras kecil / little rice), adalah produsen smartphone asal China, perusahaan yang baru berumur empat tahun, namun sanggup merontokkan Samsung dari peringkat teratas, setidaknya hal tersebut benar-benar terjadi di China.

Mungkin dari Anda yang membaca artikel ini baru kali ini mendengar nama Xiaomi, lalu penasaran dan mengetik kata kunci Xiaomi di google search lalu tersasar ke halaman ini. Tapi sekedar informasi, Xiaomi adalah smartphone terlaris di China pada tahun 2013 - 2014, mengalahkan penjualan Apple dan Samsung di China dengan market share yang mencapat 27% tahun lalu, dan saat ini menduduki peringkat kelima produsen smartphone terbesar di dunia dibawah Samsung, Apple, Lenovo, dan Huawei. Dan ajaibnya, semua itu diraih hanya dalam empat tahun umur perusahaan ini didirikan oleh seseorang yang bernama Lei Jun. Lei Jun sendiri kini tercatat sebagai orang terkaya ke-23 di seantero negara komunis China.


Laju Xiaomi yang bak Meteor ini telah mendorong industri ponsel pintar (smartphone) kepada zona tidak nyaman, khususnya bagi vendor yang lebih dulu mapan. Dalam pasar yang telah dimodifikasi ini, kesuksesan akan jatuh kepada layar yang paling jernih, tetapi dengan harga yang paling murah. Bisa dikatakan ini seperti Rolly Royce bagi perangkat genggam.

Apple mencapai puncak kesuksesannya pada 2007 hingga 2010, dan berkat sistem Operasi Android, Samsung terus mengejar hingga kini menempel ketat Apple pada tahun 2011 hingga 2014. Kedua vendor tersebut telah menikmati zona nyaman mereka selama bertahun-tahun sebagai peringkat 1 dan 2 di industri teknologi bergerak. Tetapi kini mereka harus mempersiapkan diri untuk penantang baru yang berasal dari negeri Tirai Bambu.

Permasalahannya adalah, Xiaomi terus saja merangkak naik, dari bukan siapa-siapa kini mereka telah menduduki peringkat lima. Xiaomi sudah menaklukkan China, dengan menawarkan produk yang serupa iPhone, dan menggunakan system yang disebut MIUI yang bekerja semulus Android milik Samsung.

Xiaomi vs Apple

Sang pendiri perusahaan, Lei Jun, menyindir peluncuran produk Apple, sebagai high-end gadget yang tidak dapat dinikmati oleh semua orang. Sebagaimana diketahui, produk Apple adalah smartphone dan gadget yang premium dimana harga jual Apple lebih tinggi dari kompetitornya, namun hal tersebut lebih disebabkan oleh kualitas material produksi Apple yang memang lebih baik dan design (baik hardware maupun software), sulit untuk disamai para pesaingnya.

Sebagai inovasi dari Xiaomi, mereka menawarkan produk yang setara besutan Apple atau Samsung, namun dengan harga yang hanya separuh dari yang ditawarkan oleh produsen / vendor papan atas. Sebagai bukti dari jitunya strategi tersebut, Xiaomi baru-baru ini mencetak rekor dengan menjual 15.000 unit smartphone dalam hanya dua detik melalui penjualan secara online. Setelah sebelumnya 100.000 unit Xiaomi Hongmi ludes terjual hanya dalam 90 detik. Walaupun Xiaomi sendiri sempat didenda oleh pemerintah Taiwan sebagai akibat dari promosi yang berlebihan, karena data unit smartphone yang dilaporkan terjual ternyata kurang 1.700 unit dari yang diberitakan terjual sebanyak 10.000 unit dalam hanya 10 detik saja.

Xiaomi sendiri telah berhasil merekrut dan memasukkan mantan Vice President Google divisi Android, Hugo Barra, ke dalam jajaran petinggi perusahaannya. Barra didaulat sebagai VP Xiaomi Global (Xiaomi International) yang bertanggungjawab untuk menentukan pasar mana yang akan dimasuki oleh Xiaomi berikutnya.

Jika Anda browsing di internet tentang kata kunci penjualan Xiaomi, Anda akan menemukan beberapa gambar yang menunjukkan antrian konsumen yang ingin membeli produk mereka, sama persis seperti bagaimana ketika orang mengantri panjang untuk membeli Apple iPhone ataupun Samsung Galaxy.

Patut ditunggu apakah kesuksesan Xiaomi di China, akan juga terulang di negara-negara Asia Tenggara, sebagaimana mereka baru saja membuka kantor perwakilannya di Singapura. Baca disini: Bisakah demam Xiaomi-mania go international, mari tanyakan Hugo Barra selaku VP Xiaomi Global.




0 komentar:

Posting Komentar